Pemilu
legislatif 2014 sudah mulai terasa walaupun waktunya masih berkisar tujuh bulan
lagi. Pemberitaan tentang hal ini mulai
marak baik melalui media cetak maupun
media elektronik bahkan menjadi bahan perbincangan diwarung kopi, pos kamling sampai pasar
tradisional, yang lebih menarik lagi dipinggir jalan para bakal calon yang akan
bertarung memperebutkan suara rakyat menghiasi pohon-pohon dengan berbagai
jargon politiknya walaupun mereka belum ditetapkan sebagai peserta oleh KPU. Kondisi ini akan lebih marak lagi pasca
penetapan Daftar Calon Tetap untuk Pemilu Anggota DPRD Bone oleh KPU Bone.
Berbicara
tentang pemilu pasca reformasi menjadi hal menarik bila dibandingkan dengan
pemilu di masa rezim orde baru hal ini tidak lepas dari pelaksanaan pemilu di
masa sekarang relative fair dan bersih walaupun diakui masih ada
kekurangan terjadi. Sebagai agenda
ketatanegaraan yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali diharapkan kita tidak
apatis terhadap kekurangan yang telah terjadi tetapi kita harus selalu optimis
kearah yang lebih baik mengingat pemilu sangat diperlukan sebagai salah satu
mekanisme dalam mewujudkan prinsip kedaulatan rakyat.